Ratna adalah mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. Dia mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Awalnya itu bukan pilihannya sendiri. Dia ingin masuk pada Seni. Namun orang tua tidak menginginkannya memilih seni. Ya.. bisa dibilang bahwa ini adalah sebuah arahan dari orang tua. Orang tuanya ingin hal itu. Ratna tak ingin mengecewakan orang tuanya. Maka dari itu dia akhirnya memilih untuk masuk pada jurusan itu.
Ratna yang kurang mendapatkan feel pada jurusannya, akhirnya bertemu seorang laki-laki teman sekelasnya. Dia bernama Arjun. Arjun juga mengalami hal senada dengan Ratna. Arjun masuk jurusan tersebut karena murni bukan pilihan sendiri. Arjun dan Ratna menjadi sahabat. Arjun menceritakan hal-hal tentang dirinya kepada Ratna. Masalah rasa terhadap jurusan yang sedang digelutinya.
"Dulu aku juga seperti kamu, Na. Tidak memiliki feel sama sekali terhadap jurusan kita ini. Tapi semenjak aku mengikuti komunitas cinta pendidikan, aku menjadi mulai mencintai anak-anak. Aku mulai memahami mereka. Mereka membutuhkan perubahan dari kita." jelas Arjun ketika di kantin kampus sambil makan soto ayam dan minum es jeruk. Ratna memandang Arjun dengan cermat. Dia berfikir bagaimana bisa dia seperti itu.
"Jun, ajak aku ke komunitasmu itu." pinta Ratna tiba-tiba.
"Eh... kamu serius, na?" Arjun kaget. Dia hampir menumpahkan sesendok kuah sotonya di celana.
"Iya, Jun. Aku serius. Besok Minggu ya.. ajak aku ke sana. Aku ingin seperti yang kamu ceritakan."pintaku lagi.
Tibalah hari Minggu. Ratna
mengawali hari dengan beraktivitas seperti biasa. Ratna masak nasi goreng spesial
ala Ratna, kemudian sarapan. Setelah itu memberi makan ikan di aquarium. Ratna
mandi dan bersiap untuk berangkat ke Sanggar Sinau. Ya, Ratna mengikuti komunitas
Cinta Pendidikan. Komunitas ini target sasarannya adalah para anak-anak
yang memiliki masalah dalam sosial. Ratna baru mengikuti komunitas ini hari ini.
Entah kenapa rasanya Ratna semangat sekali. Ratna berangkat dijemput Arjun. Tibalah di sanggar sinau. Rumah kecil yang
lumayan bagus tapi masih layak untuk menjadi tempat belajar. Terlihat dari luar
seperti sudah banyak anak-anak yang datang. Kemudian Arjun memasukan sepeda motornya ke
garasi dan menguncinya.
Awalnya Ratna grogi sekali karena Ratna baru pertama kali berhadapan
dengan anak-anak yang dalam kondisi bebas tidak sedang sekolah. Hemm, Ratna
didampingi oleh Arjun, memberanikan diri untuk masuk ke ruang belajar. Saat itu anak-anak sedang
menonton film tentang Nabi Nuh as. Edukator yang sudah datang adalah kak Totok,
Kak Fito, dan Kak Devi. Ratna melihat ada keharmonisan antara mereka dengan
anak-anak. Awalnya Ratna merasa minder dengan kekurangannya dalam bersosialisasi.
Namun Ratna memberanikan diri untuk terbuka lebih dahulu, ya memulainya. Ratna tahu
bahwa ia harus berubah untuk generasi penerus bangsa yang benar-benar
berprestasi. Awal yang baik.
Lama-lama Ratna nyaman berada di ruangan ini.
Meskipun sempit, namun sangat asyik untuk bercengkrama. Lewat beberapa menit
kemudian datanglah edukator lagi. Yang satu kak Ipin dan satunya kak Afif. Beberapa
menit setelahnya juga hadir kak Radit. Dan edukator yang datang paling akhir
adalah kak Fauzi.
Hari itu kami
menjadwalkan untuk latihan drama musical. Drama musical ini akan ditampilkan
tanggal 16 Oktober 2012 dalam rangka hari jadi Jogjakarta di Gembira Loka
sepertinya (hehehe..kurang tau soalnya).
Namun hari ini kami hanya pemanasan dan perkenalan apa itu drama musical.
Dipimpin oleh kak Totok, kami membuat lingkaran besar lalu menggerakkan tangan
kami seperti gelombang. Begitupun selanjutnya. Ada satu anak yang suka dengan
tari Jathil. Dia ingin diajari untuk menari tari jathil. Namanya Raihan. Anak
yang berkulit paling hitam dan rasanya itu aktif. Sontak Ratna langsung
menawarkan diri untuk melatih tari jathil. Padahal Ratna kan bisa tari jathil khas
Ponorogo. Kalau Jathilnya Jogjakarta jujur belum pernah melihatnya.
Tiba-tiba
hujan turun. Kami diributkan oleh hujan. Lantai depan yang penuh dengan air
hujan, sepeda anak-anak yang terkena hujan, dan masih banyak lagi. Baiklah,
kala itu dijadikan untuk waktu istirahat dan memang sudah siang sehingga kami
sudah cukup lelah. Akhirnya anak-anak bergegas untuk pulang. Kami edukator
tidak langsung pulang karena ada sedikit rapat sebentar membahas drama musical
dan penyambutan edukator baru yaitu Ratna dan kak Afif. Sekali lagi dipimpin oleh
kak Totok selaku pimpinan di Sanggar Sinau ini dan didampingi oleh Bunda Fatma
selaku Kepala Sekolahnya Sanggar Sinau. Di pembahasan itu Ratna dan kak Afif
menjadi sie koreografi karena kami punya pengalaman di bidang seni dan drama.
Wow...ini adalah amanat yang besar bagi Ratna. Dalam waktu seminggu harus
mempersiapkan dan melatih anak-anak usia SD untuk tampil drama musical.
Bismillah pasti bisa dan hasilnya sangat memuaskan. Aaammiiinn.... Semangat
kakaaaaaaakk....
Langkah baru dan semangat baru bagi Ratna, sang calon guru sekolah dasar. Anak-anak itu menjadikan dia semangat. Dia mulai mencintai jurusan yang sedang dia geluti. Ya... guru sekolah dasar. Karena anak-anak itu...
-end-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar