Mel, nanti berangkat jam 7 ya.. Kita sudah janjian sama Pak Wakil Dekan jam 8 pagi. Pokoknya kita tidak boleh terlambat. Kalau terlambat pasti tidak dapat berita yang kita incar. pesan singkatku kepada Mella, teman satu organisasi di BEM.
Jam 7 lebih dikit juga gak papa, Nay. Nanti aku ngebut deh. Santai saja. balasnya.
Oke sip. Aku tidur lagi dulu. hehe.. see you... balasku mengakhiri percakapan singkat di HP.
Aku melanjutkan tidurku. Kala itu masih subuh. Untuk sholat pun aku masih dilarang. Seperti biasa, sedang halangan. Dan pilihan yang tepat untuk saat itu adalah tidur. hemm... enak sekali kalau tidur. haha...
Beberapa waktu kemudian aku bangun. Melihat jam di HP. Pukul 06.41 WIB. Huuaaaaaaaa.... sudah jam segitu. Aku langsung bangun dan bergegas untuk mandi. Tanpa make up, aku berangkat menemui Mella yang sudah menungguku di depan kos.
"Wah.. Mel.. maaf, telat. Ayo berangkat sekarang!"kataku.
"Halah... santai saja, Nay... baru jam 7.35 juga. Kita capcus yaa... oke..." ucapnya.
Kami lalu berangkat. 25 menit perjalanan. Lumayan ngebut memang. Kampus masih sepi. Kantor Dekanat sedang sibuk mencari air. Karena airnya mati. Hiiaaaaaaaaaa..... kebeleet.... aku kebelet... Aku langsung lari ke kamar mandi di fakultasku. Tak ada air sama sekali. Kran pun juga mati. aaaghhhhhhhhhh...... udah di pucuk ini.... uft.... Aku langsung pergi ke kamar mandi pasca sarjana. Di sana airnya lancar. Dan... ahhh.. alhamdulillah lega rasanya.. hahaha... nervous sebelum wawancara. Gila... Bukan itu alasannya... hahaha
Lalu aku menghampiri Mella yang sedang duduk di gazebo depan kantor dekanat. Bak air kamar mandi kantor dekanat sudah diisi. Aku mengajak Mella masuk ke dalam dan menunggu Pak Wakil Dekan 1. Di tempat duduk ada dua mahasiswa yang juga sedang menunggu Pak WD1. Kami duduk. 30 menit kami menunggu. Ketika menunggu, aku dan Mella sudah mempersiapkan hal-hal yang ingin ditanyakan dan rencana akan membantai informasi Pak WD1. Kami siap.
Dan tibalah giliran kami untuk masuk. "Selamat pagi, pak!" sapa kami.
"Iya.. silahkan... ini dari mana? Apa yang sms semalam? janjiannya jam berapa?" tanya beliau.
Ihhh.... kaku banget sih pak... batinku.
"Ehh.. dari buletin BEM, pak. Iya.. janjian jam 8 pagi ini. Kami ingin menanyakan kebenaran dan keberlanjutan mengenai pembangunan SD di kampus wilayah. Apa sudah dipersiapkan matang?" kataku dengan kalimat yang tidak persis seperti itu.
"Tidak jadi." kata beliau. Aku dan Mella saling berpandangan. Kaget. Kami diam beberapa detik. Jujur. Aku langsung blank ketika beliau menjawab seperti itu. Pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya telah hilang. Dan sekarang harus mencari pertanyaan yang baru lagi.
"Lhoh... mengapa tidak jadi, pak? alasan apa yang membuat pembangunan tersebut dibatalkan?" Aku mulai menanggapi pernyataan beliau. Masih dengan suara rada gugup.
"Kami masih sulit dalam perizinan dari Dinas." Dan bla bla bla........ beliau menjelaskan apa alasannya. Setelah beliau selesai menjawab, kami mulai mencari pertanyaan terkait hal yang sedang kami bicarakan. Lama-lama suasana menjadi semakin cair. Hanya 5 menit saja untuk wawancara karena pertanyaan sudah dijawab oleh jawaban pertama tadi.
Aaggghhh..... benar-benar gila. Sudah nekad berburu berita seperti itu, tapi jawabannya mengecewakan. Sangat membunuh rencana kami sebelumnya. Aku dan Mella benar-benar gondog ketika beliau mengatakan 'tidak jadi'. Yasudah.. apa mau dikata. Kami sudah mendapatkan informasinya. Singkat, padat, dan jelas. huftt... Kami pun memutuskan untuk kembali ke singgasana kami. Pulang. Sungguh pengalaman yang menyebalkan....end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar