Kamis, 13 Juni 2013

Inspiratif Sekali


Merindukan saat-saat kita tertawa bersama. Bersama dengan pak Tejo Nurseto, trainer yang memang menurut kami benar-benar sangat handal and the best pokoknya. He made me so spirit. Beliau membuat perubahan dalam diri kami. Perubahan yang menjadikan kami semakin siap untuk hadapi segala rintangan dan halangan hidup. Menjadikan kami semakin percaya diri dengan apa yang kita miliki. Beliau sangat berharga dan sangat memberikan kesan baik kepada kami. Beliaulah yang membuat kami semakin maju dan berkembang. Kami yang notabene nantinya adalah guru sekolah dasar, sangat mendapatkan inspirasi dari beliau. Beliau adalah inspirasi bagi kami. Beliau memberikan inovasi tersendiri dan bisa memberikan bekas dalam ingatan kami. Hemm... bisa dibilang bukan bekas, tapi sangat memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada kami. 

Kami merindukan beliau. Sangat merindukan beliau. Gaya beliau yang unik. Cara mengajar beliau yang IT sekali. Style beliau yang aneh. Kami benar-benar sangat merindukan beliau. Keberadaan beliau yang mampu memberikan semangat dan confidence kepada kami. Khususnya kepadaku adalah beliau bisa membuat aku semakin percaya diri dengan apa yang aku miliki dan aku lakukan. Beliau benar- benar sang inspirator untuk para pendidik Indonesia bahkan seluruh Dunia.

Jujur saja, aku dulu pernah memberontak dan tidak setuju dengan cara pengajaran dari beliau. Namun berontakanku bukan dari tindakan aku, tetapi dari ucapan. Dahulu ketika awal-awal kuliah dan saat itu presentasi, kelompokku terlambat hadir sehingga memuat kami kehilangan informasi. Setelah perkuliahan selesai, aku bersikap biasa saja. Namun beberapa hari kemudian, aku mendapatkan kabar bahwa jika memberikan komentar di facebook nya beliau maka akan mendapatkan point plus. Aku kaget. Sejak kapan peraturan itu ada? Aku bahkan tak tahu sama sekali kalau ada peraturan seperti itu. Akulah yang terakhir kali mengetahui peraturan tersebut, itupun tahu dari Enggar dan dia tahu tepat sebelum aku tahu. Seketika aku langsung murka dan emosi mendengar dan mengetahui peraturan seperti itu. Teman-teman sekelas sudah banyak yang berkomentar di upload an foto hasil presentasi kelas kami kemarin. Dan mereka yang terlambat berkomentar tidak akan mendapatkan nilai atau tidak akan mendapatkan point plus plus. Aku sangat gusar. Lalu aku memberanikan diri untuk berkomentar yang isinya adalah aku sangat marah dengan adanya penilaian di dalam facebook melalui komentar-komentar. Sungguh tidak fair sekali. Bagaimana dengan teman-teman yang tidak memiliki akun facebook? Hemm,,, aku bahkan pernah menulis status di facebook ku yang intinya adalah menghujat beliau sebagai dosen yang tidak adil dalam melakukan penilaian. Kegusaranku berjalan kurang lebih seminggu. Kemudian aku bersikap cuek dengan apa yang terjadi. Kemudian suatu saat ketika perkuliahan berlangsung, beliau berkata, “berhati-hatilah dalam membuat status di facebook, karena apa yang kamu tulis di facebook itu adalah cerminan dari diri kamu sendiri. Dan akan membuat kamu terjerumus dalam suatu masalah.” 

Seketika aku langsung mak jlebbb.....ngrasaaaaaaa sekali bahwa aku selama ini terlalu terbuka dengan yang namanya facebook. Status-statusku selama ini sangat galau dan bahkan mungkin bisa membuat orang lain terluka dan kecewa. Dan yang paling aku sesali adalah dulu aku pernah mebuat status yang menghujat beliau. 

Hemmm.. maaf pak.... kini aku sadar bahwa ucapan sangat bermakna dan berdampak pada diri sendiri bahkan orang lain. Jadi mulai sekarang harus berhati-hati dalam berucap dan membuat status di facebook.

Terima kasih kepada pak Tejo.... God Bless You... hamisha and always..

2 komentar:

  1. Baguus oppi :D Ditunggu cerita yg lain, semangaatt

    BalasHapus
    Balasan
    1. punyamu juga bagus vil... haha.. aku udah lama vakum ini.. blm dapet ilham

      Hapus